Menumbuhkan Cinta Yang Tak Biasa

Maret 23, 2022





 "Ibu, aku gak suka Ramadhan.
Because I love to eat"

Aku tersenyum mendengarnya.

 Lelaki kecilku yang belum genap 5 tahun berceloteh dengan polosnya.

Ramadhan hadir sebentar lagi.

Dan aku tau, ada "pekerjaan rumah" yang menunggu.



Sebulan sebelum Ramadhan, aku mulai sering mengangkat bahasan tentang bulan Ramadhan di rumah. Anakku yang besar berumur 7++ tahun dan yang kecil 4++ tahun. Meskipun belum sempurna melaksanakan ibadah puasa, anakku yang besar sudah mulai paham, bahwa Ramadhan adalah salah satu momen istimewa bagi kami umat Islam. Dari umur 4 tahun, kebiasaan sahur, puasa, mengajak tarawih sudah sering kami ajak. Di sekolahnya pun, atmosfer Ramadhan sangat terasa. 

Nah, bagi anakku yang kecil, yang memang sangat menyukai kegiatan makan, dia tidak begitu suka dengan kegiatan menahan makan. Hihi. 

Perjalananan untuk mengenalkan puasa adalah juga perjalanan untuk mengenalkan cinta padaNya.

Aku melihat diriku.

Ini tentu bukan sekedar perkara menjalankan ritual keagamaan. Namun juga, bagaimana agar anak mengenal dan memahami siapa yang menyuruh kita untuk melakukan puasa. Ini tentang ketaatan, juga sebenarnya, dibalik perintah itu, memang ada kebutuhan manusia, baik untuk pribadi, maupun orang lain.

Sebagai ibu, aku tahu ini perjalanan mengenalkan cinta kepada anak lelaki kecilku. Bagaimana agar dia cinta kepada Tuhannya dulu, lalu dekat, dan akhirnya taat melaksanakan apa yang diperintahkan kepada kami.

Lalu aku melihat diriku, sudahkah aku sedemikan cinta kepadaNya? Sudahkah aku memperlihatkan betapa aku mencintaiNya sehingga anakku merasakan itu?

Ahh, seru sekali kalau membahas ini. Aku kembali belajar, bagaimana menumbuhkan cinta.

Ternyata memang aku tidak bisa sendiri. Aku perlu bantuan.

Dan aku tersadar, memohon bantuan Allah SWT adalah yang utama. Aku perlu melangitkan doá kepadaNya, semoga lisan dan langkahku untuk berkomunikasi dengan anakku dimudahkan. 

Lalu, banyak bercerita tentang puasa dan apa itu puasa. Ternyata mengenalkan puasa, tidak hanya mendekati Ramadhan. Ada berbagai puasa sunnah disepanjang tahun yang bisa dilakukan. Anakku menjadi terbiasa dengan kosakata "puasa". Menahan diri untuk tidak makan dan minum. Aku pun belajar bagaimana agar anakku bisa menerima ilustrasi puasa. 

Kuambil buku tentang "Tubuhku". Anakku bisa merasakan bagaimana rasanya makan terus-terusan, dan terlampau kenyang. Muntah. Bagaimana rasanya usus yang dipaksa terus-terusan bekerja? Kita harus berhenti sementara, agar usus bisa beristirahat. 

Lalu tentang niat. Ketika akan berpuasa, kita harus berniat puasa. Niat seakan menggerakkan seluruh elemen tubuh agar dimampukan menahan makan dan minum, dari Subuh sampai Maghrib. Kucari ilustrasi yang mudah ia terima. "Adek, waktu ingin naik sepeda kemarin, sudah kepinginnn banget kan? Sudah niat kan? Terus jatuh berapa kali coba, tapi Adek tetep bangun? Orang berpuasa juga begitu, pasti ada kepingin minum, terus kuat lagi" 

Kubiarkan ia berproses dengan pikirannya. Ternyata aku pun kembali disadarkan, Allah yang akan memampukan. Lagi-lagi berdoá dan mendekatkan diri terus menerus adalah upayaku. Aku harus dekat denganNya, dan pelan-pelan mendekati anakku dengan cara yang bisa ia terima. 

Aku sadar, ini akan butuh waktu. Mungkin bertahun-tahun, tapi mungkin juga sebentar.

Latihan dan atmosfer mengenalkan kegiatan puasa memang menantang. Atmosfer itu bisa berupa fisik, maupun nonfisik. Kukeluarkan buku aktivitas tentang Ramadhan, tayangan tentang Ramadhan, maupun kisah masa kecilku di bulan Ramadhan. Iming-iming nanti kita jalan-jalan ke masjid untuk tarawih dan beli jajanan setelah itu ternyata cukup menarik bagi Adek. Hahaha....

Ah.. tentu saja, ini akan panjang ceritanya. Lagi-lagi kuingatkan diri untuk memohon kemudahan kepada Sang Ilahi. Ini bukan hanya perjalananmu untuk berpuasa Dek, namun juga perjalanan Ibu. Ini perjalanan kita. Semoga kamu bisa menemukan cinta di perjalanan mengenal puasa ini. Semoga Ibu, juga terus memperbarui cinta, karena menemanimu.

Teman-teman, do'akan aku ya, agar proses mengenal Ramadhan ini berjalan lancar pada anak-anak..

Semoga siapapun yang membaca tulisan ini, dimudahkan juga urusannya untuk menumbuhkan cinta yang tak biasa, untuk momen yang istimewa.


Selamat Menyambut Bulan Ramadhan.


You Might Also Like

3 komentar